We have helped with product services and digital transformation in various companies

Find out more

Find out more

Find out more

Find out more

Find out more

Find out more
PORTFOLIO
BRIDGE TECHNOLOGY SERVICES
IT ENTERPRISE CONSULTANT BRIDGE TECHNOLOGY SERVICES (BTS.id)
Is an Information & Communication Technology company by means of to-make-it-possible mindset. Using the most advance and suitable technology, we are able to develop and deploy a new vertical solution faster with the vast range of services for all industries. Established in 2008, we strive to develop and transform bricks-and-mortar business into the modern e-business with greater efficiency and effectiveness. As a software developer and publisher, we offer a solution to increase your company productivity using the latest technology.
ABOUT US
BRIDGE TECHNOLOGY SERVICES
We translate what is your needs in the real world into application.
SERVICES
BRIDGE TECHNOLOGY SERVICES
100+
ADEQUATE EMPLOYEES
80+
CLIENT
WORLD WIDE
200+
SUCCESS
PROJECT
WE ARE
BRIDGE TECHNOLOGY SERVICES
Find out how companies are using our solution to step up their game in digital transformation.
WHO WE WORK WITH
BRIDGE TECHNOLOGY SERVICES

Augmented Reality: Solusi Inovatif dari Software House Indonesia untuk Berbagai Industri
Apabila Anda saat ini berpikir untuk memanfaatkan teknologi ke dalam strategi bisnis atau layanan Anda, maka ada cukup banyak pilihan yang dapat Anda ambil untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Mengembangkan aplikasi atau software adalah kebutuhan penting bagi bisnis di era digital seperti sekarang ini. Software house Indonesia menjadi kunci penting dalam kesuksesan bisnis modern, dimana software house menciptakan solusi perangkat lunak inovatif, mengembangkab aplikasi yang relevan dengan kebutuhan pasar dan membantu bisnis dalam mengoptimalkan proses operasional mereka.
Melihat kebutuhan bisnis saat ini, software house menjadi pihak ketiga yang paling dibutuhkan, karena kemampuan mereka menyederhanakan aktivitas bisnis kepada klien, mulai dari pengenalan produk hingga transaksi.
Software house Indonesia menyediakan layanan software development baik aplikasi atau web, untuk kebutuhan berbagai kebutuhan bisnis, dimana software development merupakan suatu aspek penting dalam industri teknologi informasi (TI), yang merupakan jantung inovasi teknologi di berbagai sektor. Software development tidak hanya mencakup pembuatan aplikasi desktop saja, tetapi juga aplikasi mobile, situs web bahkan sistem operasi.
Saat ini kita sedang berada pada era informasi. Dalam tiga tahun terakhir telah banyak data dibuat sebelumnya. Bukan hanya pada jumlah data yang dibuat, tetapi juga bagaimana data tersebut meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
Disinilah koneksi cerdas menjadi relevan, informasi perlu dikumpulkan pada waktu yang tepat, pada titik yang tepat, dan ditampilkan dalam konteks yang tepat. Mesin dan manusia selalu terhubung pada era industri 4.0,sehingga proses industri menjadi meningkat.
Revolusi ini tidak hanya bergantung pada satu teknologi, tetapi beberapa teknologi. Salah satu teknologi ini adalah Augmented Reality (AR). Mari kita lihat bagaimana teknologi ini mempengaruhi revolusi industri 4.0.

Sudahkah Anda mendengar istilah teknologi bernama Augmented Reality?
Teknologi ini sebenarnya sudah sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan sering digunakan dalam aplikasi yang terinstal pada smartphone.
Augmented Reality atau AR adalah teknologi yang memperoleh penggabungan secara real time terhadap digital konten yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. Augmented Reality memperbolehkan pengguna melihat objek maya 2D atau 3D yang diproyeksikan terhadap dunia nyata.
Penerapan teknologi Augmented Reality dewasa ini kian pesat, sehingga semakin menguatkan posisinya dalam mendominasikan tren teknologi di tahun ini, dengan sederet nama besar seperti Microsoft, Amazon, Apple, Facebook, dan Google yang berkomitmen dalam penerapan dan pengembangannya.
Augmented Reality adalah versi dunia nyata yang dimodifikasi, yang dicapai melalui penggunaan teknologi. AR menggunakan aplikasi, konsol, layar, dan proyeksi untuk melapisi dan menggabungkan informasi digital dengan lingkungan dunia nyata.
Augmented Reality (AR) telah membuat perubahan visual pada lingkungan nyata atau menyempurnakan lingkungan tersebut dengan menambahkan informasi baru. AR dapat digunakan untuk berbagai keperluan termasuk permainan, visualisasi produk, iklan pemasaran, arsitektur dan desain rumah, pendidikan, kesehatan
serta manufaktur industri.
Teknologi telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Dengan salah satu teknologi yang mulai mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir adalah Augmented Reality (AR), AR menggabungkan elemen digital dengan dunia nyata, memungkinkan pengguna untuk melihat dan berinteraksi dengan objek
virtual dalam lingkungan fisik.
AR menghadirkan potensi besar dalam pendidikan, memungkinkan pembelajaran menjadi lebih interaktif, imersif, dan menarik bagi siswa. AR memiliki potensi besar dalam merevolusi cara belajar mengajar.
Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh dari penerapan AR dalam dunia pendidikan:
- Pembelajaran yang Lebih Interaktif dan Imersif
AR dengan kemampuannya membuat siswa dapat melihat dan berinteraksi dengan objek virtual, seperti model anatomi tubuh manusia, tata surya, dan bangunan bersejarah, dapat memutar dan memperbesar gambar untuk melihat lebih detail, dimana hal ini membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Teknologi ini memberikan siswa gambaran yang lebih jelas dan mendalam dibandingkan hanya melalui gambar 2D di buku teks. Selain itu pelajaran seperti fisika dan kimia juga bisa lebih hidup dengan simulasi eksperimen langsung yang diproyeksikan ke dalam dunia nyata.
- Belajar Dimana Saja dan Kapan Saja
Dengan perangkat mobile yang mendukung AR, membuat AR tidak hanya terbatas pada ruang kelas saja. Siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk mengakses materi pelajaran di luar jam sekolah dan mengembangkan cara belajar yang lebih mandiri.
Contoh yang lainnya adalah aplikasi AR yang dirancang untuk pelajaran sejarah, membuat siswa dapat menjelajahi situs-situs bersejarah dan monumen penting tanpa harus melakukan perjalanan fisik.
Mereka dapat melihat rekonstruksi bangunan bersejarah, membaca informasi tambahan dan mempelajari detail arsitektur yang mungkin sulit diakses dalam kehidupan nyata.
- Meningkatkan Pemahaman Konsep yang Abstrak
Banyak mata pelajaran di sekolah yang mengajarkan konsep-konsep abstrak yang sulit dipahami oleh siswa, terutama jika hanya dijelaskan secara verbal atau melalui buku teks. Teknologi AR memungkinkan siswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep ini dalam bentuk visual yang konkret dan mudah dipahami.
Contohnya dalam pelajaran matematika, AR dapat membantu memvisualisasikan bentuk geometri dalam 3D, memberikan siswa pengalaman visual yang membantu pemahaman mereka. Dalam pelajaran astronomi, AR dapat digunakan untuk menampilkan model tata surya yang interaktif, memungkinkan siswa untuk memahami hubungan antara planet, bulan, dan matahari dalam skala yang lebih realistis. Ini membantu siswa memvisualisasikan ukuran dan jarak benda langit dengan lebih baik dibandingkan hanya melihat diagram 2D.
- Mendukung Berbagai Gaya Belajar
Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Beberapa lebih suka belajar melalui teks, beberapa lebih suka visualisasi atau pembelajaran praktis. AR memberikan kesempatan untuk menggabungkan berbagai gaya belajar ini dalam satu platform. Siswa yang belajar dengan cara visual dapat memanfaatkan visualisasi 3D, sementara siswa yang suka eksplorasi mandiri dapat menggunakan AR untuk mengeksplorasi materi pelajaran secara lebih mendalam. Selain itu AR juga dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa, memberikan mereka kendali lebih besar atas proses pembelajaran mereka.

Dengan dukungan teknologi dan investasi yang terus berkembang, AR berpotensi menjadi pilar penting dalam transformasi digital pada pelayanan kesehatan di Indonesia.
Penerapan AR dalam sektor kesehatan di Indonesia telah membawa perubahan positif, mulai dari peningkatan kualitas operasi bedah hingga edukasi kesehatan masyarakat, meningkatkan kualitas layanan medis, efisiensi operasional dan aksesibilitas pasien.
Berikut adalah beberapa penerapan dan dampaknya:
- Presisi Bedah yang Ditingkatkan
Teknologi AR memberikan visualisasi tiga dimensi secara real time terhadap anatomi pasien selama operasi. Ini memungkinkan para ahli bedah untuk melakukan prosedur dengan presisi dan akurasi yang lebih tinggi, dan dapat mengurangi resiko komplikasi. Informasi vital seperti CT scan atau gambar MRI dapat disematkan langsung ke tubuh pasien, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik selama operasi kompleks. Dengan AR, resiko dan tingkat komplikasi dapat diminimalkan karena para ahli bedah memiliki pemahaman mendalam terhadap struktur internal pasien.
- Pelatihan Medis dan Edukasi
AR telah mengubah paradigma pendidikan medis dengan menawarkan pengalaman pembelajaran yang mendalam. Mahasiswa dan profesional medis dapat menggunakan aplikasi AR untuk memvisualisasikan dan berlatih prosedur bedah, memeriksa model pasien virtual, serta mensimulasikan skenario medis. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka tetapi juga memperdalam pemahaman terhadap konsep medis yang kompleks.
AR memungkinkan simulasi medis interaktif, memberikan pengalaman langsung kepada para pelajar.
Mereka dapat berlatih dalam lingkungan virtual yang mendekati situasi nyata, meningkatkan kesiapan mereka untuk menghadapi tantangan medis dunia nyata.
- Konsultasi Jarak Jauh dan Telemedia
Ar memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk melakukan konsultasi jarak jauh dengan perjanjian telemedia dengan pasien. Dengan menggunakan kacamata AR atau aplikasi khusus, dokter dapat memeriksa kondisi pasien, memberikan panduan dan membuat diagnosis yang terinformasi dari jarak jauh.
Dengan menggunakan AR dalam telemedis, pelayanan kesehatan dapat dioptimalkan, mengurangi beban sistem kesehatan dan memberikan akses yang lebih baik bagi pasien. Ini juga memungkinkan pertukaran informasi yang cepat antara penyedia layanan kesehatan dan pasien, mempercepat proses diagnosa dan perawatan.
- Rehabilitasi dan Terapi Fisik
Dalam ranah rehabilitasi dan terapi fisik, AR menawarkan terapi yang menarik dan disesuaikan.
Pasien dapat mengikuti rutinitas yang dipandu AR secara interaktif, meningkatkan motivasi dan kepatuhan terhadap rencana terapi. Dengan memberikan aspek interaktif dan terlibat dalam terapi, AR dapat meningkatkan hasil secara keseluruhan, sehingga pasien merasa lebih terlibat dalam proses pemulihan mereka, serta berkontribusi pada keberhasilan terapi dan pemeliharaan jangka panjang.
- Imaging Medis yang Akurat
AR meningkatkan imaging medis dengan menyematkan gambar diagnostik seperti sinar-X atau ultrasound langsung ke tubuh pasien selama pemeriksaan.
Overlay waktu nyata ini memberikan pandangan yang lebih komprehensif terhadap kondisi pasien, membantu mendeteksi anomali dan merencanakan perawatan dengan lebih efektif.
Augmented Reality (AR) juga tengah naik daun pada sektor ritel. Dengan melapisi informasi digital ke dunia fisik, AR menghadirkan proses belanja yang unik dan mendalam, yang mengubah lanskap ritel. Dari munculnya E-commerce hingga maraknya belanja melalui perangkat seluler, perusahaan telah berevolusi untuk memenuhi perubahan perilaku dan ekspektasi konsumen.
Teknologi AR memiliki potensi besar untuk meningkatkan pengalaman berbelanja dengan menyediakan perpaduan yang mulus antara dunia fisik dan digital. Teknologi ini memungkinkan konsumen untuk mencoba produk secara virtual, memvisualisasikan perabotan di rumah mereka sebelum membeli, atau bahkan berjalan-jalan di toko virtual hanya dari ruang keluarga mereka.
Manfaat AR untuk pengalaman pelanggan pada sektor ritel:
- Virtual Try-On
Pelanggan bisa “mencoba” produk secara virtual tanpa menyentuhnya, contohnya pada fashion, pelanggan dapat mencoba pakaian, sepatu, atau kacamata menggunakan kamera ponsel. Bahkan pelanggan juga bisa melihat hasil riasan seperti lipstick atau foundation di wajah secara real-time.
Beberapa brand besar seperti Sephora dan L’Oreal telah menggunakan AR untuk uji coba riasan wajah secara virtual.
- Visualisasi Produk di Rumah
Pelanggan dapat melihat bagaimana produk (furniture, TV, atau dekorasi) akan terlihat di ruangan mereka sendiri. IKEA menggunakan AR pada aplikasi IKEA Place untuk menempatkan furniture secara virtual di rumah pelanggan.
- Label Interaktif dan Informasi Tambahan
Dengan memindai produk, pelanggan bisa mengakses detail produk secara mendalam, video demonstrasi atau instruksi pengguna, bahkan ulasan pelanggan secara langsung. Hal ini membantu pelanggan untuk membuat keputusan lebih cepat.
- Navigasi di Dalam Toko (Indoor AR Navigation)
AR dapat memandu pelanggan menuju produk yang mereka cari di toko besar seperti supermarket dan pusat perbelanjaan.

Augmented Reality bukan hanya teknologi menarik, tetapi juga merupakan alat strategis untuk menciptakan pengalaman belanja yang cerdas, personal, dan menyenangkan. Pada era digital-first, AR bisa menjadi pembeda utama bagi brand ritel yang ingin unggul di pasar kompetitif.
Augmented Reality (AR) juga menawarkan banyak aplikasi inovatif dalam sektor pariwisata dan perhotelan, meningkatkan pengalaman wisatawan dan mempermudah berbagai proses. Contohnya tur virtual kamar hotel, check-in tanpa antrian, dan informasi interaktif tentang destinasi.
Teknologi AR hanyalah salah satu cara inovasi membawa pemasaran perjalanan dan pariwisata ke tingkat yang lebih tinggi. Teknologi ini tidak hanya mengubah pengalaman pelanggan, tetapi juga merevolusi sektor ini secara keseluruhan, dengan potensi penuh yang masih menunggu untuk dikembangkan.
Augmented Reality (AR) menawarkan manfaat yang signifikan bagi sektor pariwisata, terutama dengan smartphone di tangan kita. Beberapa diantaranya adalah:
- AR Mudah Diakses Melalui Perangkat Seluler
AR dapat dengan mudah diakses melalui perangkat seluler, serta berfungsi sebagai alat pemasaran yang ampuh untuk hotel, menyediakan konten interaktif yang membantu mempengaruhi keputusan wisatawan dan membangun kepercayaan dengan klien potensial. Para tamu dapat menjelajahi kamar dan fasilitas secara virtual bahkan sebelum melangkah masuk, cara yang sangat baik untuk mengkonversi pengunjung baru dan mengubah mereka menjadi pelanggan setia.
- AR Memungkinkan Calon Pelanggan Terlibat Langsung
AR memungkinkan calon pelanggan untuk terlibat dengan penawaran Anda dengan cara yang lebih menarik. AR bahkan mendorong pemesanan menit terakhir dengan memberikan informasi instan, seperti petunjuk arah hotel Anda.
Pada dasarnya, AR bertindak sebagai pemandu setiap saat di saku mereka, menawarkan fitur-fitur, dan membuat tempat-tempat wisata menjadi lebih menarik.
- Transportasi
Menjelajahi kota menjadi lebih menarik dengan AR. Aplikasi ini dapat menginformasikan tempat-tempat penting di sepanjang jalan dan menawarkan petunjuk arah dalam berbagai bahasa. Jika wisatawan tidak yakin dengan jalan yang akan mereka lalui, panah interaktif dapat memandu mereka, dan mereka dapat melihat pratinjau tujuan mereka sebelum tiba.
- Menjadikan Perjalanan Dapat Diakses oleh Semua Orang
AR dapat membuat perjalanan lebih mudah diakses. Bagi individu dengan keterbatasan mobilitas atau fisik, versi virtual destinasi wisata memungkinkan mereka menjelajahi tempat-tempat wisata hanya dari rumah mereka.
Implementasi Augmented Reality (AR) oleh software house Indonesia menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi teknis, bisnis, hingga ekosistem. Meskipun potensinya besar untuk sektor seperti edukasi, kesehatan, ritel, dan pariwisata, adopsinya masih belum masif.
Berikut adalah beberapa tantangan-tantangan utama sebagai berikut:
- Keterbatasan Infrastruktur dan Perangkat
Tidak semua perangkat pengguna mendukung (support) AR, spesifikasi kamera, sensor, atau prosesor terkadang tidak memadai. Selain itu jaringan internet di beberapa daerah terkadang belum stabil, dimana AR membutuhkan bandwidth tinggi dan latency rendah (terutama AR real-time). Hal ini berdampak tidak optimalnya pengalaman pengguna, sehingga membuat klien enggan berinvestasi lebih jauh.
- Kurangnya Talenta Spesialis AR
AR memerlukan keahlian khusus seperti pemrograman grafis 3D, pengolahan citra, pemodelan ruang, dan AI. BAnyak software house Indonesia belum memiliki tim khusus AR dan harus belajar dari awal, bahkan bergantung pada plugin siap pakai (seperti Vuforia, ARKit, ARCore). Hal ini dapat berdampak pada waktu dan biaya pengembangan meningkat, sehingga sulit bersaing dengan pemain luar negeri.
- Biaya Pengembangan yang Tinggi
Pembuatan konten AR (3D object, animasi, integrasi sensor) memerlukan waktu dan SDM lebih banyak dibandingkan aplikasi biasa. Klien lokal terutama UMKM dan instansi pemerintah, seringkali memiliki anggaran terbatas. Hal ini berdampak AR hanya diminati oleh perusahaan besar, dan akan membatasi skala pasar software house.
- Kurangnya Edukasi Pasar
Banyak calon pengguna belum memahami nilai tambah AR. AR hanya dianggap ‘gimmick’ atau terlalu futuristik, bukan solusi yang praktis. Maka dampaknya akan sulit menjual atau meyakinkan klien untuk berinvestasi, terutama di sektor tradisional.
- Masalah Standar dan Kompatibilitas
Tidak ada standar baku untuk integrasi Ar lintas platform (Android, iOS, web). Beberapa solusi AR belu terintegrasi baik dengan sistem lain seperti ERP, e-commerce, atau payment gateway. Hal ini akan berdampak pada implementasi teknis jadi lebih kompleks, memerlukan penyesuaian tambahan.
Augmented Reality (AR) memiliki potensi besar untuk mendorong transformasi digital di berbagai sektor industri di Indonesia. Dengan kemampuannya menggabungkan dunia fisik dan digital secara interaktif, AR mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta pengalaman pengguna baik dalam skala konsumen maupun industri.
Meskipun software house Indonesia mulai merambah teknologi AR, mereka harus menghadapi berbagai kendala, mulai dari keterbatasan teknis, pasar yang belum matang, hingga tantangan edukasi dan regulasi.
Dibutuhkan kolaborasi antara software house Indonesia, pemerintah dan sektor industri agar adopsi AR bisa tumbuh lebih cepat dan luas.
Dengan pendekatan yang tepat, Augmented Reality (AR) dapat menjadi motor penggerak industri 4.0 yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerdas, efisien, dan kompetitif secara global.
Ingin memiliki teknologi AR yang dirancang khusus sesuai kebutuhan bisnis Anda?
BTS.id menyediakan layanan konsultasi untuk kebutuhan teknologi perusahaan Anda. BTS.id berisi tim dengan kombinasi skill teknis, komunikasi, dan kemampuan analisis bisnis yang mumpuni. BTS.id akan membantu Anda mengambil keputusan untuk proyek Anda kedepannya.
BTS.id merupakan salah satu software house di Bandung, dan terbaik di Indonesia yang telah banyak dipilih oleh perusahaan-perusahaan besar Indonesia untuk membuat dan mengembangkan custom software sesuai dengan dengan kebutuhan mereka. Hal ini menjadikan software house developer BTS.id sebagai Technology Partner terbaik untuk membantu Anda menemukan solusi bisnis yang tepat untuk perusahan Anda.
Hubungi tim BTS.id sekarang juga untuk dapat memiliki teknologi Augmented Reality (AR) yang sesuai kebutuhan bisnis Anda.

Metode Agile dan Waterfall dalam Industri Software House Indonesia: Mana yang Lebih Efektif?
Melihat kebutuhan bisnis saat ini, software house menjadi pihak ketiga yang paling dicari karena mereka mampu menyederhanakan aktivitas bisnis kepada klien, mulai dari pengenalan produk hingga transaksi.
Software house Indonesia menjadi kunci penting dalam kesuksesan bisnis modern, dimana software house menciptakan solusi perangkat lunak inovatif, mengembangkan aplikasi yang relevan dengan kebutuhan pasar, dan membantu bisnis dalam mengoptimalkan proses operasional mereka.
Peran utama software house Indonesia adalah mengembangkan perangkat lunak (software development) sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi klien. Software house Indonesia merancang aplikasi dari awal atau memodifikasi software yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan bisnis klien.
Software development adalah proses kreatif dan juga teknis yang digunakan untuk merancang, membuat, menguji serta memelihara program pada komputer atau aplikasi yang memenuhi kebutuhan pengguna. Proses ini melibatkan banyak langkah dan metode untuk memastikan software yang dihasilkan tidak hanya fungsional, tetapi juga andal, aman dan mudah digunakan.
Software development merupakan salah satu aspek penting dalam industri teknologi informasi (TI), yang merupakan jantung dari inovasi teknologi di berbagai sektor.
Software development secara sederhana dapat dijelaskan sebagai proses pembuatan software dari awal hingga selesai, dimana dalam prosesnya melibatkan perancangan, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan aplikasi atau program yang diharapkan mampu menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan pengguna.
Software development tidak hanya mencakup pembuatan aplikasi desktop saja, tetapi juga mencakup aplikasi mobile, situs web bahkan sistem operasi.
Software development biasanya bekerja sama dalam tim dan menggunakan berbagai alat serta bahasa pemrograman untuk menyelesaikan proyek. Dengan adanya software development, hampir setiap aspek kehidupan manusia saat ini dapat terhubung melalui teknologi, baik itu di berbagai bidang bisnis.
Dalam software development adalah hal umum jika proses pengembangan dilakukan dengan metodologi yang terstruktur. Ada beberapa metodologi populer yang digunakan dalam software development.
Saat memulai proyek software development pemilihan metodologi proyek menjadi krusial, yang sering kali menimbulkan perdebatan, karena melibatkan dua pendekatan populer yang telah dikenal luas, Sebagaimana sulitnya membuat dan memprioritaskan product backlog menentukan metode software development yang akan digunakan juga bukanlah hal yang mudah.
Setiap metodologi berusaha untuk memastikan bahwa software yang dikembangkan sesuai dengan requirement yang dibutuhkan. Setiap metode yang ada memiliki value proposition sendiri dan kelebihan serta kekurangannya masing-masing.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai dua metodologi software development yang paling populer saat ini.

- Agile Methodology
Agile methodology merupakan pendekatan yang lebih fleksibel. Pengembangan dilakukan dalam iterasi yang lebih kecil, biasanya disebut sprint yang memungkinkan perubahan atau penyesuaian sepanjang proses pengembangan. Agile cocok untuk proyek yang dinamis dan membutuhkan adaptasi cepat terhadap feedback dari pengguna.
Agile methodology berfokus pada perencanaan yang adaptif, evolutionary dan improvement yang berkelanjutan melalui respon yang fleksibel terhadap perubahan. Tujuan akhir dari metode ini adalah release yang lebih cepat dengan resiko bugs/issue yang lebih sedikit.
- Waterfall Methodology
Waterfall methodology adalah pendekatan tradisional dalam software development, dimana setiap tahapan pengembangan diselesaikan secara berurutan. Setelah satu fase selesai, tim akan pindah ke fase berikutnya tanpa kembali ke fase sebelumnya. Model ini cocok untuk proyek yang sudah memiliki kebutuhan yang jelas dan stabil.
Waterfall methodology merupakan metode software development yang paling tua yang secara substansi mensimplifikasi proses software engineering ke dalam diagram proses linear dimana penyelesaian dari task sebelumnya sangat penting bagi developer untuk bisa mengerjakan pekerjaan yang lain.
Karakteristik dan Proses Kerja Agile Methodology
Melansir Wrike, Agile methodology adalah sebuah metode manajemen proyek yang berjalan dengan cara membaginya menjadi beberapa fase. Fase-fase tersebut diantaranya adalah penyusunan konsep, inisiasi dan analisis, desain konstruksi dan coding, percobaan dan implementasi.
Pada agile methodology, pekerjaan yang telah terbagi pada masing-masing pemangku jobdesk akan berjalan secara bersamaan, mulai dari proses perencanaan, eksekusi hingga evaluasi.
Sederhananya agile methodology adalah pendekatan pengembangan yang fleksibel dan berulang, fokus pada penyampaian nilai yang cepat dan berkelanjutan. Proses kerjanya melibatkan iterasi pendek (sprint), perencanaan yang berkelanjutan, dan pengujian yang terintegrasi. Karakteristiknya meliputi kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, kolaborasi tim dan penyampaian produk yang berfungsi secara bertahap.
Secara detail berikut karakteristik Agile Methodology:
- Iterasi dan Incremental
Pengembangan dilakukan secara bertahap dalam siklus pendek (biasanya 1-4 minggu, disebut sprint) dimana setiap iterasi menghasilkan versi produk yang bisa digunakan. - Responsif Terhadap Perubahan
Perubahan kebutuhan pengguna bisa diakomodasi kapan saja, bahkan di akhir pengembangan. - Fokus pada Pengguna
Kebutuhan dan umpan balik pengguna menjadi acuan utama dalam menentukan prioritas pengembangan. - Pengiriman Produk Lebih Cepat
Agile methodology bertujuan menghasilkan nilai bisnis sejak dini dengan mengirimkan bagian produk lebih awal. - Transparansi Proses
Proses dan progres selalu terlihat dan bisa dipantau oleh semua pihak.

Proses Kerja Agile Methodology adalah sebagai berikut:
- Product Backlog
Daftar semua fitur dan kebutuhan produk dan diprioritaskan oleh product owner. - Sprint Planning
Tim memilih item dari backlog yang akan dikerjakan dalam sprint, kemudian menentukan tujuan sprint (sprint goal). - Sprint (Iterasi)
Masa pengerjaan selama 1-4 minggu, setiap hari dilakukan Daily Stand Up Meeting (rapat harian, max 15 menit) - Increment
Hasil kerja sprint adalah produk yang dapat digunakan (potentially shippable product) - Sprint Review
Tim mendemonstrasikan hasil sprint kepada stakeholder untuk mendapatkan masukan. - Sprint Retrospective
Evaluasi internal tim, apakah berjalan dengan baik, apa yang bisa ditingkatkan di sprint berikutnya.
Berikut adalah beberapa metode Agile yang paling umum digunakan:
- Scrum Methodology: Metode agile ini memiliki fokus tentang software development yang kompleks.
- Scaled Agile Framework (SAFe): Metode ini hadir khusus untuk perusahaan besar yang ingin memakai metode agile.
- Lean Software Development (LSD): Metode agile yang bertujuan untuk mengambangkan software memakai jumlah SDM yang minim.
- Kanban: Merupakan metode agile dengan proses dilakukan secara visual sehingga aktivitas flow kerja lebih terpantau. Visual ini disebut Kanban Board berupa papan virtual yang memiliki tiga tahap To Do, In Progress, dan Done.
- Extreme Programming (XP): Merupakan metode agile yang memiliki fokus utama pada sisi teknis software development yang menekankan pada praktik-praktik teknis kolaborasi yang intensif dalam tim sehingga dapat menghasilkan software berkualitas tinggi.
- Crystal Methodology: Metode yang lebih fokus pada kondisi tim yang bekerja dibandingkan pad tool atau proses. Fokus pada komunikasi tim, interaksi, dokumentasi, dan feedback. Dengan demikian, hasil pengembangan software yang dibuat lebih maksimal.
- Dynamic System Development Method (DSDM): Metode yang fokus pada keterlibatan seluruh anggota tim secara berkesinambungan untuk menghadirkan software yang bermanfaat secara nyata bagi dunia bisnis.
- Feature Driven Development (FDD): Metode yang berfokus untuk menyelesaikan satu fitur. Mirip dengan Scrum, tetapi setiap iterasinya hanya berdurasi 2-20 hari. Dengan demikian, fitur FDD skalanya lebih spesifik untuk bisa selesai tepat waktu.
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan adalah kelebihan dan tantangan masing-masing metode. Berikut ini adalah kelebihan dan tantangan Agile Methodology:
Kelebihan Agile Methodology:
- Fokus pada pengerjaan software, sehingga tidak perlu terlalu khawatir pada dokumentasi, setiap prosesnya bersifat inkremental sehingga meminimalisir resiko selama proses pengembangan.
- Berfokus pada keterlibatan klien pada setiap fase. Pendekatan yang adaptif sehingga dapat merespon perubahan requirement dengan sangat cepat dan efisien.
- Komunikasi yang berkelanjutan meningkatkan transparansi antar klien dan tim development.
- Feedback yang berkesinambungan akan meminimalisir resiko dengan signifikan
- Kualitas pengembangan dijamin terawat.
Implementasi Agile methodology tidak hanya melibatkan penerapan proses dan praktik baru, tetapi juga mendorong perubahan budaya dalam bisnis. Termasuk mengubah pola pikir, mendorong kolaborasi, dan merangkul pendekatan yang lebih adaptif dan responsif untuk menghasilkan produk.
Akan ada hambatan dan tantangan ketika perubahan yang diperkenalkan dalam sistem dan dapat menjadi kacau jika tidak ditangani. Implementasi Agile melibatkan transisi dari pendekatan manajemen dan pengembangan proyek yang tradisional dan seringkali kaku (seperti waterfall) ke metode yang lebih iteratif dan bertahap.
Tantangan Agile Methodology:
- Kurangnya Pemahaman Agile
Banyak tim atau perusahaan yang mengira Agile hanya berarti ‘cepat’ atau ‘tanpa dokumentasi’, sehingga tidak memahami prinsip dasar Agile seperti kolaborasi, iterasi, dan adaptasi. - Kurangnya Komitmen Stakeholder
Stakeholder seringkali tidak terlibat secara aktif dalam sprint review atau memberikan feedback, padahal keterlibatan mereka sangat penting untuk iterasi yang tepat sasaran. - Perubahan Budaya
Agile menuntut perubahan pola pikir dari top-down menjadi kolaboratif dan desentralisasi. Jika manajemen atau tim belum siap beradaptasi, resistensi akan muncul. - Tim Tidak Cross-Functional
Agile bekerja paling baik dengan tim lintas fungsi (developer, tester, UI/UX, dll). Jika tim terlalu terkotak atau tergantung pada departemen lain, kecepatan bisa terganggu. - Overload Meeting
Sprint planning, daily stand up, review, dan retrospective bisa terasa membebani jika tidak dijalankan secara efisien. - Perencanaan yang Lemah
Beberapa tim terlalu fokus pada fleksibilitas hingga mengabaikan perencanaan awal. Agile tetap butuh roadmap dan estimasi, meski bersifat adaptif. - Kurangnya Dokumentasi
Agile tidak anti-dokumentasi, tapi banyak tim terlalu longgar sehingga kehilangan jejak keputusan teknis atau kebutuhan bisnis.

Karakteristik dan Proses Kerja Waterfall Methodology
Waterfall methodology merupakan salah satu metode software development klasik yang sering digunakan dalam manajemen proyek teknologi informasi.
Dinamakan “Waterfall” (air terjun) karena pendekatannya yang terstruktur dan linier, dimana proses pengembangan dimulai dari fase awal bergerak ke fase berikutnya secara berurutan. Model ini dikembangkan oleh Dr. Winston W. Royce pada tahun 1970 dna sejak saat itu telah menjadi salah satu metode paling dikenal dalam software development.
Waterfall methodology memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Urutan Fase yang Jelas: Proses dimulai dari fase kebutuhan, diikuti oleh desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan.
- Dokumentasi Detail: Setiap fase memerlukan dokumentasi yang lengkap sebelum melanjutkan ke fase berikutnya.
- Pengendalian Perubahan yang Ketat: Perubahan dalam persyaratan atau desain dianggap sulit dan mahal untuk diterapkan setelah fase tertentu selesai.
Proses kerja Waterfall Methodology adalah sebagai berikut:
- Kebutuhan (Requirement Analysis): Mengumpulkan dan mendokumentasikan semua kebutuhan sistem yang diperlukan
- Desain (System Design): Merancang arsitektur, dan spesifikasi sistem berdasarkan kebutuhan yang telah dikumpulkan.
- Implementasi: Mengembangkan kode software sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
- Pengujian (Testing): Menguji sistem untuk memastikan bahwa semua fungsionalitas telah bekerja sesuai spesifikasi.
- Maintenance: Menangani perbaikan bug dan perubahan setelah sistem diterapkan.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Waterfall Methodology:
Kelebihan Waterfall Methodology:
- Struktur yang Jelas dan Teratur. Memudahkan perencanaan dan manajemen proyek dengan jadwal yang dapat diprediksi.
- Dokumentasi Lengkap: Menyediakan dokumentasi yang lengkap dan detail pada setiap fase.
- Kontrol Terhadap Perubahan: Mengurangi resiko perubahan yang tidak terkendali dengan pengendalian yang ketat.
- Kesesuaian untuk Proyek Kecil hingga Menengah: Efisien untuk proyek yang tidak rumit dengan ruang lingkup yang jelas dan perubahan minimal.
- Mengurangi Resiko Scope Creep: Karena semua kebutuhan harus didefinisikan di awal, kemungkinan perubahan mendadak atau perluasan ruang lingkup bisa diminimalisir.
Kekurangan Waterfall Methodology:
- Kurang Fleksibel: Sulit menangani perubahan kebutuhan setelah fase desain dimulai. Tidak cocok untuk proyek kompleks dan dinamis, Jika teknologi atau kebutuhan bisnis cepat berubah, metode ini menjadi kaku dan lambat beradaptasi.
- Resiko Keterlambatan: Jika terjadi kesalahan atau perubahan pada fase awal, maka bisa menyebabkan keterlambatan ke fase berikutnya.
- Pengujian Terlambat: Pengujian dilakukan setelah implementasi, yang mungkin menyebabkan masalah yang tidak terdeteksi lebih awal.
- Tidak Ada Produk yang Bisa Digunakan di Tengah Proyek: Tidak seperti Agile, Waterfall tidak menghasilkan produk bertahap (incremental), dan baru ada hasil nyata di akhir pengembangan.
- Dokumentasi Berat: Menekankan dokumentasi di setiap tahap, yang bisa menyita waktu dan menurunkan kecepatan pengembangan.
- Tidak bisa membuat software yang lain sampai seluruh proses waterfall selesai.
Waterfall methodology terbatas pada proyek yang bersifat stabil, terdefinisi dengan baik, dan tidak banyak berubah. Untuk proyek yang adaptif, interaktif, dan inovatif, pendekatan Agile lebih efektif.
Waterfall methodology cocok digunakan jika:
- Kebutuhan proyek sudah jelas dan tetap, spesifikasi tidak akan berubah sepanjang proyek.
- Proyek yang sifatnya sederhana, atau pendek seperti migrasi data, sistem internal sederhana, aplikasi dengan scope terbatas.
- Lingkungan terkontrol dan formal.
- Pengguna tidak perlu banyak terlibat selama proyek, klien hanya ingin hasil akhir tanpa terlalu banyak revisi atau interaksi di tengah proses berjalan,
- Waktu dan anggaran sudah tetap. Tidak ada ruang untuk improvisasi, cocok untuk proyek dengan kontrak tetap (fixed scope dan fixed price).
Agile Methodology cocok digunakan jika:
- Kebutuhan masih bisa berubah.
- Ingin mendapatkan feedback cepat dan berkala. Cocok jika klien ingin melihat proses terus menerus dan bisa ikut memberikan masukan setiap iterasi.
- Proyek kompleks dan tidak sepenuhnya terdefinisi di awal.
- Kolaborasi aktif antar tim dan stakeholder. Tim bekerja erat dengan klien dan pengguna selama proses pengembangan.
- Perlu adaptasi cepat terhadap perubahan pasar, misalnya aplikasi yang harus mengikuti tren user behavior atau teknologi.

Memilih metodologi software development yang tepat adalah faktor kunci keberhasilan proyek, terutama di lingkungan software house yang dinamis seperti di Indonesia. Tidak ada satu pendekatan yang cocok untuk
semua proyek.
Memilih metode software development membutuhkan waktu untuk riset dan perencanaan jangka panjang.
Mengetahui kekuatan dan kekurangan tim akan membantu dalam menentukan metode apa yang paling cocok untuk digunakan.
Pilihlah metode yang cocok untuk cara kerja dan kemampuan tim Anda, kemudian mempersempit opsi yang ada dengan membandingkan model mana yang paling baik untuk diberikan kepada klien dalam proyek yang ingin dikerjakan.
Apabila Anda masih belum yakin sepenuhnya mengenai metode mana yang cocok untuk Anda pakai dalam proyek yang sedang Anda kerjakan, BTS.id hadir sebagai solusi.
BTS.id menyediakan layanan konsuktasi untuk kebutuhan proyek perusahaan Anda. BTS.id berisi tim dengan kombinasi skill teknis, komunikasi, dan kemampuan analisis bisnis yang mumpuni. BTS.id akan membantu Anda mengambil keputusan untuk proyek Anda kedepannya.
BTS.id merupakan salah satu software house di Bandung, dan terbaik di Indonesia yang telah banyak dipilih oleh perusahaan-perusahaan besar Indonesia untuk membuat dan mengembangkan custom software sesuai dengan dengan kebutuhan mereka. Hal ini menjadikan software house developer BTS.id sebagai Technology Partner terbaik untuk membantu Anda menemukan solusi bisnis yang tepat untuk perusahan Anda.
Tertarik untuk konsultasi mengenai perbedaan Agile dan Waterfall untuk proyek Anda? Hubungi tim BTS.id sekarang juga !

Low-Code vs Full-Code: Pilih Solusi Terbaik untuk Proyek Digital Anda bersama Software House Indonesia
Dunia pengembangan aplikasi terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Kini, berbagai pendekatan telah muncul, dari pengembangan Low-Code, yang memungkinkan pengembangan aplikasi tanpa memerlukan keterampilan coding mendalam, hingga pengembangan Full-Code yang memberikan fleksibilitas tertinggi bagi developer berpengalaman.
Bagi startup dan perusahaan besar, memilih pendekatan yang tepat untuk pengembangan aplikasi sangat penting. Dua pilihan yang sering dihadapi adalah low code dan full code.
Aplikasi semakin populer karena kegunaan dan aksesibilitasnya. Namun dengan begitu banyak software development di luar sana, mungkin akan sulit untuk menentukan jenis pengembangan mana yang terbaik untuk perusahaan bisnis Anda. Ketika membangun platform Internet of Things (IoT), banyak yang merasa bingung memilih antara menggunakan low code platform atau full code development. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Dalam dunia pengembangan, pemilihan antara low code dan full code dapat menentukan seberapa efisien dan cepat aplikasi yang Anda buat.
Low code platform menawarkan kemudahan dalam pengembangan dengan lebih sedikit menulis kode.
Sementara full code development memberikan kebebasan dan kontrol penuh atas setiap aspek pengembangan aplikasi. Kedua pendekatan ini dapat digunakan untuk membangun platform, tetapi pilihan terbaik sangat bergantung pada kebutuhan proyek yang sedang dijalankan.
Low code vs full code adalah perbandingan antara dua pendekatan dalam software development, yang berbeda dari segi tingkat penulisan kode dan fleksibilitasnya.

Apa itu Low Code dan Apa itu Full Code?
Low code platform adalah pendekatan software yang memungkinkan pengguna untuk membangun aplikasi dengan sedikit menulis kode atau bahkan tanpa menulis kode sama sekali.
Dengan menggunakan low code platform, Anda bisa mempercepat pembuatan aplikasi tanpa harus menguasai keterampilan pemrograman mendalam.
Platform ini menawarkan antarmuka grafis yang memungkinkan anda drag-and-drop komponen aplikasi seperti database dan API, sehingga sangat cocok untuk prototyping cepat.
Sebaliknya, full code development adalah metode software development yang melibatkan penulisan seluruh kode aplikasi dari awal hingga selesai. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas dan kontrol penuh kepada developer, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan setiap detail dari aplikasi yang mereka buat, termasuk dalam membangun platform yang sangat kompleks dan spesifik. Jika Anda membutuhkan fungsionalitas yang sangat terperinci, full code adalah pilihan yang tepat.
Berikut ini adalah perbandingan kelebihan low code platform dan full code development:
- Kecepatan Pengembangan
Banyak orang memilih low code platform, karena proses software development bisa dilakukan lebih cepat dengan menggunakan antarmuka visual, Anda bisa menghindari banyak tahapan pemrograman manual yang memakan banyak waktu. Di sisi lain, full code development memerlukan waktu lebih lama karena menulis dan menguji setiap bagian kode.
- Kemudahan Penggunaan
Low code platform memungkinkan pengembangan tanpa memerlukan pengetahuan mendalam tentang kode. Hal ini sangat cocok untuk tim yang ingin fokus pada ide kreatif tanpa harus berurusan dengan kompleksitas teknis.
Sebaliknya full code development memerlukan pengalaman dan keterampilan pengkodean yang kuat untuk bisa mengelola dan mengembangkan secara efektif.
- Fleksibilitas dan Kustomisasi
Full code development memberikan kontrol penuh atas setiap aspek aplikasi, sehingga Anda bisa mengubah dan menyesuaikan platform sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek Anda.
Low code platform lebih terbatas dalam hal ini karena fitur yang tersedia sering kali sudah ditentukan oleh platform yang digunakan.
- Kebutuhan Skill atau Kemampuan Teknis
Low code platform bisa digunakan oleh non programmer atau developer junior, serta banyak dokumentasi dan template yang dapat mempermudah adopsi,
Full code development membutuhkan developer yang berpengalaman dalam bahasa pemrograman dan cocok untuk tim teknis profesional.
- Biaya
Low code platform membutuhkan biaya awal lebih murah, karena proses pengembangan lebih cepat dan bisa dilakukan oleh tim kecil, dan cocok untuk perusahaan kecil hingga menengah atau tim dengan anggaran terbatas.
Full code development perlu biaya awal lebih besar, karena membutuhkan tim developer, infrastruktur, dan waktu pengembangan lebih lama namun hemat dalam jangka panjang jika sistem terus dikembangkan dan dimiliki sendiri (tanpa biaya lisensi)
- Integrasi Sistem
Dalam low code platform banyak platform yang mendukung integrasi out of the box (API, database populer, service cloud), namun bisa terbatas jika butuh integrasi dengan sistem legacy atau protokol khusus.
Untuk full code development integrasi tak terbatas, bisa dihubungkan ke sistem internal, database custom, atau protokol unik, namun membutuhkan waktu dan effort lebih tapi fleksibel.

Keunggulan dan kekurangan Low code dan Full code dalam software development:
- Low Code
- Keunggulan:
- Salah satu keunggulan utama low code platform adalah efisiensi dalam proses pengembangan karena memungkinkan developer membangun aplikasi dengan cepat tanpa harus menulis kode dari awal.
Platform ini juga menawarkan titik tinggi, sehingga dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan bisnis yang kompleks. - Low Code mendukung integrasi dengan sistem yang lebih besar, memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan aplikasi mereka dengan berbagai layanan pihak ketiga.
- Kemampuan dalam mengakomodasi baik pengembang profesional maupun tim bisnis yang ingin terlibat dalam proses pengembangan.
- Biaya awal lebih rendah, tidak membutuhkan banyak developer berpengalaman. Platform biasanya sudah menyediakan hosting, database, autentifikasi, dan lain-lain sehingga efisien untuk bisnis kecil menengah atau perusahaan dengan sumber daya terbatas.
- Salah satu keunggulan utama low code platform adalah efisiensi dalam proses pengembangan karena memungkinkan developer membangun aplikasi dengan cepat tanpa harus menulis kode dari awal.
- Kekurangan:
- Meskipun menawarkan permulaan yang tinggi, low code tetap memerlukan keterampilan teknis dalam implementasinya sehingga tidak sepenuhnya dapat digunakan oleh non-developer.
- Ketergantungan pada platform low code juga bisa menjadi kendala karena perusahaan harus menyesuaikan diri dengan batasan yang diberikan oleh penyedia layanan.
- Dalam proyek yang sangat kompleks, penggunaan low code platform masih memerlukan intervensi developer untuk memastikan aplikasi berjalan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
- Faktor lainnya adalah potensi masalah keamanan dan skalabilitas jika tidak dirancang dengan benar sejak awal.
- Kustomisasi terbatas, tampilan UI, flow data atau struktur database hanya bisa diubah dalam batas tertentu. Jika butuh integrasi spesifik atau algoritma unik, bisa sangat sulit (bahkan tidak bisa dilakukan sama sekali).
- Keunggulan:
- Full Code
- Keunggulan
- Full code development memiliki keunggulan fleksibilitas tanpa batas, bisa membangun fitur unik dan logika bisnis kompleks sesuai kebutuhan spesifik.
- Full code tidak terbatas pada kemampuan atau batasan platform pihak ketiga, dan sangat cocok untuk proyek yang memerlukan algoritma khusus, sistem real-time, AI, atau skala besar,
- Full code memiliki kontrol menyeluruh atas semua aspek aplikasi: arsitektur, performa, UI/UX, keamanan, dan deployment, serta dapat menyesuaikan struktur data, routing, autentikasi, enkripsi dan lainnya sesuai standar perusahaan.
- Developer bisa memilih sendiri stack teknologi, framework, dan layanan yang digunakan.
- Kekurangan
- Full code development memerlukan waktu pengembangan lebih lama. Semua komponen dibangun dari nol atau library open-source, mulai dari setup awal, database, logika bisnis, hingga tampilan semuanya perlu dikerjakan manual, sehingga tidak cocok untuk yang butuh hasil cepat atau prototipe instan.
- Full code membutuhkan tim dengan skill yang tinggi. Full code harus memiliki developer berpengalaman dalam berbagai bidang seperti backend, frontend, database, keamanan, deployment dan lainnya.
Kesalahan kecil dalam penulisan kode bisa menyebabkan bug atau celah keamanan. - Full code perlu biaya lebih untuk merekrut developer, arsitek sistem, UI/UX designer, dan tim DevOps, juga perlu investasi untuk infrastruktur seperti server, CI/CD tools, dan lainnya.
- Full code cocok untuk investasi jangka panjang, tapi kurang efisien jika hanya untuk solusi cepat atau satu kali pakai.
- Keunggulan
Software house Indonesia berperan penting dalam membantu bisnis memilih pendekatan software development yang tepat, baik full code development maupun low code platform. Software house Indonesia dapat memberikan saran, konsultasi dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menentukan solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis dan tujuan yang ingin dicapai. Software house Indonesia memiliki posisi strategis dalam membantu perusahaan untuk memilih metode pengembangan aplikasi yang efisien, sesuai anggaran, dan selaras dengan tujuan bisnis.
Berikut beberapa peranan software house Indonesia dalam memilih pendekatan yang tepat untuk bisnis Anda:
- Analisa Kebutuhan Bisnis Secara Mendalam
Sebelum menentukan pendekatan pengembangan, software house akan menggali tujuan bisnis dan masalah utama yang ingin diselesaikan dengan teknologi. Menilai kompleksitas fitur, target pengguna, dan kebutuhan jangka panjang. Menganalisa anggaran, waktu yang tersedia, dan tingkat urgensi. Dengan ini software house bisa merekomendasikan apakah low code platform sudah cukup atau perlu full code development untuk memenuhi kebutuhan.
- Menyesuaikan Solusi dengan Sumber Daya Perusahaan
Software house Indonesia akan mempertimbangkan:- Apakah klien memiliki tim IT internal atau bergantung penuh pada pihak eksternal.
- Seberapa besar kemampuan dan pengembangan lanjutan dari klien.
- Apakah bisnis klien akan terus berkembang (butuh sistem yang bisa di-scale atau dimodifikasi bebas)
Dengan demikian, software house bisa menyarankan pendekatan: - Low Code: jika klien ingin solusi cepat, murah dan mudah dipelihara.
- Full Code: jika klien butuh fleksibilitas tinggi dan sistem kompleks.
- Menyediakan Tim Teknis yang Sesuai dengan Pendekatan Terpilih
Jika klien memilih low code, software house Indonesia akan menyiapkan tim yang menguasai platform low code tertentu (misal: OutSystem, Microsoft Power Platform).
Jika klien memilih full code, software house akan menyiapkan developer yang ahli dalam teknologi yang relevan (misal: React, Node js, Laravel, Java, Python, dsb).
Hal ini penting agar pengembangan berjalan efisien dan hasilnya optimal.
- Memberikan Layanan Scalable dan Jangka Panjang
Software house Indonesia bisa menyusun roadmap teknologi sebagai berikut:- Mulai dari prototipe sederhana (low code) kemudian migrasi ke sistem penuh (full code) jika sistem perlu dikembangkan lebih jauh.
- Langsung membangun sistem kustom dengan full code jika dari awal sudah disiapkan untuk pertumbuhan besar.
Pendekatan bertahap ini membantu bisnis menghemat biaya tanpa kehilangan arah pengembangan.
Kapan harus memilih Low code atau full code untuk proyek Anda?
Berdasarkan kondisi nyata, kebutuhan bisnis dan tujuan jangka panjang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pilih Low Code jika:
- Proyek butuh cepat jadi.
Cocok untuk prototipe, MVP atau validasi ide bisnis, dan bisa membangun aplikasi dalam hitungan hari atau minggu. - Anggaran terbatas, minim biaya pengembangan awal dan tidak perlu membentuk tim developer besar.
- Kebutuhan aplikasi sederhana, misal sistem approval internal, dashboard laporan, form digitalisasi dan lainnya, serta tidak membutuhkan logika bisnis yang rumit atau integral kompleks.
- Tidak ada tim developer internal, sehingga cocok untuk perusahaan yang tidak punya tim IT. Aplikasi tetap bisa dibangun dan dipelihara dengan bantuan vendor atau citizen developer.
- Skala penggunaan terbatas, aplikasi digunakan oleh tim kecil atau organisasi internal, sehingga tidak butuh skalabilitas tinggi atau performa maksimum.
- Butuh kolaborasi cepat antar tim IT dan non-IT, analisa bisnis, product owner atau manajer bisa ikutmerancang aplikasi langsung di platform visual.
Pilih Full Code jika:
- Aplikasi butuh kustomisasi tinggi dan fitur unik. Misal: e-commerce besar, sistem pembayaran, platform AI/ML, game atau aplikasi dengan aturan bisnis kompleks.
- Skalabilitas dan performa sangat penting, harus mampu melayani ribuan hingga jutaan pengguna dengan stabil.
- Standar keamanan tinggi, biasanya diperlukan untuk industri seperti fintech, healthtech, e-gov atau sistem data sensitif, memerlukan kontrol penuh atas enkripsi, autentikasi dan audit.
- Integrasi dengan sistem atau infrastruktur khusus, misal integrasi dengan ERP, SAP, IoT, mesin industri atau API kompleks, yang mana tidak bisa dilakukan secara fleksibel di low code platform.
- Perusahaan punya rencana teknologi jangka panjang, dimana sistem akan terus dikembangkan, diperluas an disesuaikan. Perlu kendali penuh atas arsitektur dan kode sumber (source code)
- Tim teknologi internal sudah siap, memiliki developer sendiri dan DevOps sendiri, sehingga mampu melakukan pengembangan, testing dan pemeliharaan berkelanjutan.
Dalam dunia bisnis yang semakin terdigitalisasi, keputusan dalam memilih pendekatan pengembangan aplikasi low code atau full code tidaklah bisa dilakukan sembarangan tanpa pertimbangan.
Setiap pilihan memiliki konsekuensi terhadap biaya, waktu, skalabilitas, keamanan dan masa depan sistem.
Disinilah peran software house Indonesia menjadi sangat penting. Software house Indonesia tidak hanya membangun aplikasi, tetapi juga bertindak sebagai konsultan teknologi strategis yang memahami kebutuhan spesifik industri lokal, keterbatasan sumber daya bisnis, dan arah pertumbuhan perusahaan.
Keputusan teknologi yang tepat akan menghemat waktu, biaya dan energi Anda. Keputusan tepat dimulai dari bekerja sama dengan partner teknologi yang tepat. Jika Anda masih ragu dalam memilih low code platform atau full code development, melibatkan software house Indonesia yang berpengalaman adalah langkah yang bijak dan cerdas untuk meminimalkan resiko dan memaksimalkan hasil.
BTS.id merupakan salah satu software house di bandung, dan terbaik di Indonesia yang telah banyak dipilih oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia untuk membuat dan mengembangkan custom software sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini menjadikan software developer BTS.id sebagai Technology Partner terbaik untuk membantu Anda menemukan solusi bisnis yang tepat untuk perusahaan Anda.
BTS.id menerapkan agile methodology dalam setiap layanan software development-nya untuk memastikan solusi yang adaptif, efisien, dan selaras dengan kebutuhan bisnis Anda. Pendekatan yang kolaboratif dan iteratif dari BTS.id dapat membantu perusahaan menghadirkan produk digital yang inovatif dan juga berkualitas tinggi.
Untuk mendapatkan solusi digital terbaik hanya BTS.id software company dan IT consultant terbaik untuk bisnis Anda.

Mengenal Proses Kerja Agile di Software House Indonesia
Ketika Anda membahas tentang sistem development atau aplikasi dalam sebuah proyek, maka hal ini bukan merupakan perkara mudah. Dibutuhkan tim management yang super tangguh untuk mencapai tujuan proyek yang berhasil.
Banyak metode-metode yang tersedia dalam proses pengerjaan suatu proyek, dan tentu bukanlah tugas yang sederhana. Salah satu metode proyek yang sedang ramai menjadi perbincangan pada software house Indonesia adalah metode Agile.
Pernah mendengar istilah Agile sebelumnya?
Istilah ini mungkin terdengar teknis, tetapi sebenarnya konsep agile Agile cukup sederhana, dan kini banyak digunakan oleh software house Indonesia dalam software development mereka.
Agile methodology adalah metode software development yang kerap digunakan oleh software house Indonesia, yang dilakukan secara bertahap dan berulang. Dalam prosesnya, tim developer bekerja secara kolaboratif dan terorganisir untuk menemukan solusi terbaik.
Metode ini dinilai lebih cepat dan fleksibel dibandingkan cara konvensional, karena mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi selama proses pengembangan.
Agile methodology sendiri merupakan model software development dalam jangka pendek. Metode ini membutuhkan adaptasi yang cepat dalam mengatasi setiap perubahan yang dimungkinkan terjadi.
Nilai terpenting dari Agile methodology ini adalah memungkinkan sebuah tim dalam mengambil keputusan secara cepat, kualitas dan prediksi yang baik, serta memiliki potensi baik dalam menangani setiap perubahan yang ada.
Fleksibilitas adalah kunci dalam Agile methodology. Tim developer dituntut untuk responsif terhadap revisi atau ide dari klien. Dengan begitu, proses software development dapat menjadi lebih dinamis dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Bagi developer, Agile membantu produktivitas karena setiap anggota tim dapat bekerja secara mandiri tanpa harus menunggu bagian lain selesai. Selain itu, metode ini juga membantu vendor menghemat biaya dan lebih fokus pada fitur yang dibutuhkan pengguna.
Agile bertujuan menghasilkan produk berkualitas tinggi dan bermanfaat bagi pengguna. Prosesnya dilakukan secara bertahap dan berulang, serta bisa disesuaikan dengan waktu dan biaya yang ada tanpa mengorbankan kualitas akhir.
Agile methodology bekerja dengan pendekatan iteratif dan inkremental, dimana proyek dibagi menjadi beberapa siklus kerja pendek yang disebut sprint. Setiap sprint berfokus pada penyelesaian sejumlah tugas prioritas yang harus menghasilkan deliverable yang siap diuji dan jika memungkinkan dapat dirilis.
Pendekatan ini memungkinkan tim untuk secara cepat beradaptasi terhadap perubahan, mengoptimalkan kinerja dan menjaga kualitas produk.
Agile methodology didasarkan pada prinsip-prinsip yang menekankan fleksibilitas, kolaborasi, dan perbaikan berkelanjutan dalam proses pengembangan. Agile berakar dari Manifesto Agile yang diperkenalkan pada tahun 2001 oleh sekelompok praktisi perangkat lunak.
Prinsip-prinsip dasar in tidak hanya menjadi landasan untuk pengambilan keputusan manajemen proyek tetapi juga mendorong tim untuk merespon perubahan dengan cepat dan terus meningkatkan kualitas produk.
Manifesto ini memuat 4 nilai utama dan 12 prinsip dasar.
4 Nilai utama Agile:
- Individu dan interaksi lebih penting daripada proses dan alat.
- Perangkat lunak yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi lengkap.
- Kolaborasi dengan pelanggan lebih penting daripada negosiasi kontrak.
- Merespons perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana.

12 Prinsip dasar Agile:
- Kepuasan pelanggan melalui pengiriman software secara awal dan berkelanjutan.
- Menyambut perubahan kebutuhan, bahkan di tahap akhir pengembangan.
- Pengiriman software yang berfungsi secara berkala (mingguan atau bulanan)
- Kolaborasi yang erat antara bisnis dan tim developer sepanjang proyek.
- Membangun proyek di sekitar individu yang termotivasi dan memberi mereka dukungan yang dibutuhkan.
- Komunikasi langsung (face to face) adalah metode paling efektif dan efisien untuk menyampaikan informasi.
- Software yang berfungsi adalah ukuran utama dari kemajuan.
- Pengembangan berkelanjutan dengan kecepatan tetap oleh semua pihak yang terlibat.
- Perhatian terus menerus terhadap keunggulan teknis dan desain yang baik.
- Kesederhanaan adalah kunci dalam menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu.
- Tim yang mampu mengorganisir diri sendiri menghasilkan arsitektur dan desain terbaik.
- Refleksi secara rutin, untuk meningkatkan efektivitas dan menyesuaikan perilaku tim.

Salah satu prinsip utama dalam Agile methodology adalah Iterative Development (pengembangan iteratif), adalah suatu prinsip di mana produk dikembangkan melalui serangkaian siklus pendek atau iterasi, bukan sebagai satu proyek besar yang dikembangkan sekaligus dari awal hingga akhir.
Proyek dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang disebut iterasi (biasanya berlangsung selama 1-4 minggu), dimana setiap iterasi mencakup fase perencanaan, desain, pengembangan, pengujian dan evaluasi.
Di akhir setiap iterasi dihasilkan versi produk yang bisa diuji atau bahkan digunakan ) working increment)
Tahap-tahapan Metode Agile
Tahap-tahapan Agile methodology diantaranya adalah:
- Product Backlog Creation
Daftar semua kebutuhan atau fitur yang ingin dikembangkan, disusun oleh product owner. Backlog ini bersifat dinamis, dan dapat berubah sesuai prioritas bisnis atau masukan pengguna.
- Sprint Planning
Tim memilih item dari product backlog untuk dikerjakan dalam satu iterasi (disebut sprint). Sprint biasanya berdurasi 1-4 minggu. Tim menetapkan tujuan sprint dan merencanakan pekerjaan secara rinci.
- Sprint Execution (Development)
Tim mulai mengembangkan fitur yang telah direncanakan. Aktivitas ini melibatkan desain, pengkodean, pengujian, dan dokumentasi. Prosesnya bersifat kolaboratif dan adaptif.
- Daily Stand Up (Daily Scrum)
Pertemuan singkat (sekitar 15 menit) setiap hari untuk menyampaikan progres, mengidentifikasi hambatan dan menyelaraskan pekerjaan tim.
- Sprint Review
Di setiap akhir sprint, tim melakukan demo hasil kerja kepada stakeholder untuk menerima umpan balik. Tujuannya adalah mengevaluasi apakah produk memenuhi kebutuhan pengguna.
- Sprint Retrospective
Refleksi internal tim untuk membahas apa yang berhasil, apa yang bisa ditingkatkan, dan bagaimana cara bekerja lebih baik di sprint berikutnya.
- Increment Delivery
Hasil dari sprint adalah increment, bagian dari produk yang berfungsi penuh. Idealnya setiap increment dapat dirilis ke pengguna jika diperlukan.
Dalam beberapa tahun terakhir pada software house Indonesia, fenomena Agile telah menjamur di berbagai perusahaan, baik itu swasta maupun perusahaan milik negara. Tren ini tidak hanya terlihat pada perusahaan teknologi besar, tetapi juga pada berbagai industri lainnya.
Apa yang memicu banyak perusahaan untuk beralih ke pendekatan Agile?
- Peningkatan adopsi teknologi selama pancemi COVID-19 telah mempercepat kebutuhan perusahaan untuk menjadi lebih adaptif dan responsif. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, seperti pandemi,
banyak aktivitas yang sebelumnya dilakukan secara fisik beralih ke platform digital. Contohnya berbelanja secara online, sekolah dan perkuliahan secara online, hingga konsultasi kesehatan secara online. Perusahaan bisnis telah menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan cepat, memberikan layanan yang tetap optimal meskipun dalam kondisi yang berubah-ubah.
- Kehidupan modern yang dipenuhi dengan ketidakpastian menuntut perusahaan untuk lebih fleksibel.
Perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan beresiko tertinggal.
Oleh karena itu Agile menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini, Agile transformation memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan dengan lebih cepat, meningkatkan efisiensi, dan tetap kompetitif di pasar.

Dalam dunia bisnis yang dinamis, kecepatan dan fleksibilitas menjadi kunci utama dalam pengembangan produk. Agile methodology hadir sebagai solusi yang memungkinkan tim untuk bekerja lebih adaptif, responsif, dan kolaboratif.
Dengan pendekatan berbasis iterasi dan umpan balik berkelanjutan, Agile membantu tim menghindari resiko besar dan memastikan produk yang dikembangkan selalu sesuai dengan kebutuhan pasar.
Berikut beberapa kelebihan utama dari metode Agile:
- Responsif Terhadap Perubahan
Agile dirancang untuk fleksibel, perubahan kebutuhan atau permintaan pelanggan dapat dimasukkan bahkan di tahap akhir proyek
- Umpan Balik Cepat
Melalui iterasi pendek dan demo rutin, tim mendapatkan masukan langsung dari pengguna atau stakeholder, sehingga dapat segera melakukan perbaikan.
- Kualitas Produk Lebih Tinggi
Pengujian dilakukan secara berkala selama proses, bukan hanya di akhir. Hal ini membantu mendeteksi dan memperbaiki bug lebih awal.
- Peningkatan Kolaborasi dan Komunikasi
Agile mendorong interaksi aktif antara tim developer , manajemen, dan pengguna, Daily stand up dan sprint review meningkatkan keterlibatan dan transparansi.
- Time to Market Lebih Cepat
Fitur yang sudah siap bisa dirilis lebih awal ke pasar, tanpa harus menunggu keseluruhan proyek selesai.
- Manajemen Resiko Lebih Cepat
Masalah dapat diidentifikasi dan diatasi lebih awal berkat pengembangan iteratif dan retrospektif rutin.
- Meningkatkan Kepuasan Klien
Karena klien dilibatkan secara aktif dan fitur dikirim secara bertahap, hasil akhirnya lebih sesuai kebutuhan dan harapan pengguna.
Meskipun Agile menawarkan banyak kelebihan dan manfaat, penerapannya tidak selalu mudah. Berikut beberapa tantangan utama yang sering dihadapi oleh tim dan perusahaan saat mengadopsi Agile methodology:
- Kesulitan dalam Perubahan Budaya dan Mindset
Agile menuntut perubahan cara berpikir, dari hirarki dan perencanaan jangka panjang menjadi kolaborasi, fleksibilitas dan iterasi cepat. Tidak semua perusahaan siap dengan perubahan ini.
- Keterlibatan Klien yang Konsisten
Agile sangat bergantung pada masukan berkelanjutan dari klien. Jika klien tidak tersedia atau tidak aktif berpartisipasi, hasilnya bisa tidak sesuai harapan.
- Kurangnya Dokumentasi yang Terstruktur
Karena Agile menekankan software yang berfungsi daripada dokumentasi, bisa jadi kurangnya dokumentasi menyulitkan tim baru atau saat maintenance di masa depan.
- Mengatasi Perubahan Scope yang Terlalu Sering
Salah satu prinsip Agile adalah merespons perubahan secara cepat, tetapi jika perubahan terjadi terlalu sering, tim bisa mengalami scope creep. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan, kehilangan fokus, dan bahkan burnout karena tidak ada kejelasan dalam prioritas pekerjaan.
- Menjaga Konsistensi dalam Estimasi Waktu dan Biaya
Dalam Agile, estimasi waktu dan biaya sering kali dilakukan berdasarkan sprint dan iterasi pendek.
Namun variabilitas dalam kompleksitas tugas dan perubahan kebutuhan bisnis dapat membuat keterlambatan atau melebihi anggaran yang telah direncanakan.
Fleksibilitas dalam software development mengacu pada kemampuan proses pengembangan untuk beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan, teknologi dan kondisi pasar tanpa mengorbankan kualitas produk atau efisiensi tim. Metodologi seperti Agile, Scrum, dan DevOps secara eksplisit dirancang untuk memaksimalkan fleksibilitas dalam pengembangan. Fleksibilitas adalah kunci untuk inovasi, terutama dalam proyek digital yang cepat berubah.
Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan ketika menggunakan Agile methodology untuk software development:
- Fleksibilitas dalam Mengakomodasi Perubahan
Salah satu keunggulan utama Agile adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan selama proyek berlangsung. Perubahan yang muncul di tengah proses seringkali memakan biaya tinggi atau bahkan tidak memungkinkan pada pendekatan tradisionall. Namun Agile dirancang untuk memprioritaskan fleksibilitas, sehingga setiap perubahan dapat diintegrasikan dalam sprint berikutnya tanpa mengganggu alur kerja.
- Peningkatan Kualitas Software
Agile methodology mengutamakan pengujian yang dilakukan secara berkala sepanjang siklus pengembangan. Pengujian dalam setiap sprint dilakukan pada unit-unit kecil untuk memastikan bahwa kualitas tetap terjaga. Pendekatan ini meminimalkan resiko munculnya bug yang sulit diperbaiki di kemudian hari.
- Resiko Proyek Lebih Rendah
Masalah terdeteksi lebih awal, sehingga mengurangi resiko proyek gagal atau tidak sesuai ekspektasi.
Pembagian proyek menjadi sprint-sprint kecil dalam Agile dapat membantu mengidentifikasi resiko sejak tahap awal. Jika ada kendala yang muncul dalam satu sprint, masalah tersebut dapat segera diatasi tanpa mempengaruhi keseluruhan proyek.
- Transparansi Progress
Klien selalu tahu sejauh mana perkembangan proyek melalui sprint review atau demo rutin. Keterlibatan klien dalam proses pengembangan juga menciptakan hubungan yang lebih baik antara perusahaan dan klien. Pelanggan yang merasa didengar dan dihargai akan meningkatkan tingkat kepuasan dan loyalitas mereka.
- Kolaborasi yang Lebih Baik Antar Tim
Agile mempromosikan komunikasi yang aktif melalui daily stand up meetings. Pada sesi ini, setiap anggota tim berbagi progress, hambatan dan rencana kerja mereka, sehingga semua pihak tetap berada di jalur yang sama. Kolaborasi ini memastikan bahwa tidak ada informasi penting yang terlewatkan selama pengambangan.

Agile methodology memberikan fleksibilitas tinggi dan mendorong kolaborasi yang lebih baik dalam manajemen proyek, memungkinkan tim untuk beradaptasi dengan perubahan secara cepat.
Agile methodology menawarkan fleksibilitas, efisiensi dan kemampuan beradaptasi yang tidak dimiliki metode tradisional. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk dapat menghadapi tantangan pasar dengan lebih percaya diri dan menghasilkan software berkualitas tinggi dalam waktu singkat. Agile memungkinkan kolaborasi lebih erat antara tim developer dan pemangku kepentingan, sehingga kebutuhan bisnis dapat terpenuhi secara optimal.
Meskipun tantangan seperti perubahan scope yang sering serta kendala-kendala lainnya dapat muncul, pendekatan yang tepat serta budaya kerja yang mendukung akan membantu mengoptimalkan penerapan Agile untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam pengembangan produk maupun layanan.
BTS.id merupakan salah satu software house di bandung, dan terbaik di Indonesia yang telah banyak dipilih oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia untuk membuat dan mengembangkan custom software sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini menjadikan software developer BTS.id sebagai Technology Partner terbaik untuk membantu Anda menemukan solusi bisnis yang tepat untuk perusahaan Anda.
BTS.id menerapkan agile methodology dalam setiap layanan software development-nya untuk memastikan solusi yang adaptif, efisien, dan selaras dengan kebutuhan bisnis Anda. Pendekatan yang kolaboratif dan iteratif dari BTS.id dapat membantu perusahaan menghadirkan produk digital yang inovatif dan juga berkualitas tinggi.
Untuk mendapatkan solusi digital terbaik hanya BTS.id software company dan IT consultant terbaik untuk bisnis Anda.

Mengapa Software House Adalah Solusi Terbaik Untuk Pengembangan ERP di 2025
Dalam era digital yang terus berkembang, dunia bisnis menghadapi tuntutan yang semakin kompleks.
Mengelola berbagai aspek operasional, mulai dari keuangan hingga rantai pasokan, menjadi tantangan yang memerlukan pendekatan yang terintegrasi dan efisien. Di sinilah peran penting dari Enterprise Resource Planning (ERP) System muncul. Konsep sistem ERP dewasa ini telah menjadi sektor vital dalam dunia informasi teknologi.
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah software atau perangkat lunak sistem informasi yang digunakan dalam operasional perusahaan dan manajemen perusahaan untuk mengelola dan mengotomatiskan seluruh bagian utama dari bisnis mereka, seperti produksi, distribusi, penjualan, logistik, akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan lainnya.
Sistem ERP adalah solusi perangkat lunak yang dirancang untuk mengintegrasikan, mengelola dan mengotomatisasi berbagai proses bisnis dalam satu sistem terpadu. Hal ini mencakup berbagai aspek, termasuk keuangan, produksi, manajemen rantai pasokan, SDM, dan banyak lagi.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan visibilitas, dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan data real time.
Singkatnya ERP merupakan sistem yang dapat mengintegrasikan dan mengoptimalkan operasional perusahaan dalam satu perangkat lunak atau software.

Mengapa sistem ERP penting?
- Integrasi Proses Bisnis
Salah satu manfaat utama dari sistem ERP adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan semua
departemen dan fungsi ke dalam satu sistem. Hal ini menghindari data yang terisolasi dan mengurangi
kesalahan manusia dalam transfer data manual.
- Visibilitas Real Time
Sistem ERP menyajikan data dalam waktu nyata, memberikan visibilitas yang lebih baik ke dalam
berbagai aspek bisnis. Hal ini memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan yang cepat dan
terinformasi.
- Efisiensi Operasional
Dengan mengotomatisasi proses bisnis dan mengurangi tugas manual yang repetitif, sistem ERP dapat
menghasilkan efisiensi yang signifikan. Hal ini membantu perusahaan menghemat waktu dan sumber
daya yang berharga.
- Skalabilitas
Sistem ERP dirancang untuk tumbuh seiring dengan bisnis. Hal ini dapat dengan mudah disesuaikan
dengan perubahan dalam skala operasi atau model bisnis tanpa perlu mengganti sistem sepenuhnya.
- Peningkatan Pengambilan Keputusan
Dengan akses mudah ke data dan laporan yang akurat, manajemen dapat membuat keputusan yang
lebih baik. Hal ini membantu mengarahkan bisnis ke arah yang benar dan meningkatkan kinerja
keseluruhan.
Bisnis semakin kompetitif. Semakin besar skala perusahaan maka akan semakin banyak divisi yang terlibat, sehingga membutuhkan sebuah sistem atau software untuk memudahkan proses operasional perusahaan.
Perusahaan yang memiliki software ERP bisa meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi kesalahan akibat input manual, dan mendapatkan insight berbasis data sebelum mengambil Keputusan.
Dengan menggabungkan berbagai fungsi bisnis, seperti manajemen keuangan, persediaan, produksi dan sumber daya manusia, software ERP memberikan visibilitas menyeluruh dan kontrol yang kuat terhadap semua aspek operasional.
Menggunakan jasa software house memiliki banyak manfaat yang signifikan bagi bisnis dan proyek software Anda. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
- Menghemat Waktu dan Biaya
Mengembangkan software secara in-house membutuhkan investasi yang besar dalam hal waktu, biaya
dan sumber daya manusia.
Dengan memakai jasa perusahaan software house, Anda dapat menghemat waktu dan biaya untuk
perekrutan dan pelatihan karena tim yang disediakan sudah terlatih dan siap bekerja.
- Berfokus pada Bisnis Inti Perusahaan Anda
Dengan mengalihdayakan software development ke software house, Anda dapat lebih fokus pada
aspek ini bisnis Anda tanpa terganggu oleh kompleksitas teknis dan manajemen proyek perangkat
lunak. Dengan ini Anda dapat mengalokasikan sumber daya dan perhatian pada pertumbuhan bisnis
dan strategi utama, dengan tetap memastikan bahwa core competencies Anda tetap menjadi prioritas.
- Manajemen Proyek yang Efisien
Dengan tim yang sudah berpengalaman mengelola dalam berbagai proyek software development,
software house Indonesia memiliki keahlian dalam manajemen proyek yang efisien. Mereka dapat
merencanakan, mengatur dan mengawasi proyek dengan baik sekaligus memastikan bahwa tugas
diselesaikan secara tepat waktu dan sesuai anggaran.
- Menjamin Kualitas dan Keahlian
Software house Indonesia terdiri atas tim profesional yang terampil dan berpengalaman dalam
berbagai teknologi dan bahasa pemrograman, mereka dapat dipercaya untuk memberikan solusi yang
tepat, berkualitas, dan inovatif sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda.
Sistem ERP telah menjadi landasan untuk menyederhanakan operasi, meningkatkan manajemen data, dan mendorong pertumbuhan bisnis. Dalam perjalanan untuk memanfaatkan potensi penuh sistem ERP sering kali melibatkan keputusan penting: menyesuaikan atau tidak menyesuaikan.
Meskipun solusi software ERP menawarkan beragam fungsi, tidak ada sistem tunggal yang dapat secara sempurna memenuhi kebutuhan dan alur kerja untuk setiap bisnis.
Kustomisasi ERP merujuk pada penyesuaian sistem ERP agar selaras dengan kebutuhan dan persyaratan bisnis tertentu. Software ERP biasanya dilengkapi dengan serangkaian fitur dan modul standar yang dirancang untuk memenuhi berbagai industri dan proses bisnis.
Namun tentu saja setiap bisnis unik dan berbeda, dengan alur kerja, struktur data dan nuansa operasionalnya sendiri. Di sinilah kustomisasi berperan.
Meski manfaatnya begitu besar, pengembangan dan implementasi software ERP bukanlah tugas yang mudah.
Banyak perusahaan menghadapi berbagai tantangan teknis maupun non-teknis yang bisa menghambat adopsi sistem ini.
Berikut adalah tantangan-tantangan utama dalam pengembangan software ERP serta bagaimana software house mengatasinya.

- Biaya Implementasi yang Tinggi
Pengembangan dan implementasi software ERP membutuhkan investasi besar, baik untuk lisensi, infrastruktur, pelatihan, maupun konsultasi.
Sistem ERP adalah proyek besar yang mudah meleset dari anggaran atau timeline jika tidak direncanakan dengan matang.
Solusi yang bisa diberikan software house:
➢ Menggunakan metodologi Agile atau Scrum untuk pengembangan bertahap.
➢ Memberikan estimasi realistis dan fleksibel terhadap perubahan scope.
➢ Menyediakan dokumentasi dan pelaporan progress secara rutin.
➢ Mengoptimalkan open-source software ERP jika memungkinkan, sehingga biaya development dapat ditekan.
- Resistensi Terhadap Perubahan
Software ERP tentu akan mengubah cara kerja perusahaan secara signifikan. Karyawan yang terbiasa dengan sistem lama sering kali merasa tidak nyaman dengan perubahan, baik karena kurangnya pemahaman terhadap sistem baru maupun kekhawatiran bahwa sistem ERP akan membuat pekerjaan mereka menjadi lebih kompleks atau menggantikan peran mereka.
Bahkan ada kemungkinan manajer merasa khawatir karena ERP bisa memberikan transparansi lebih besar, sehingga kinerja mereka lebih mudah dievaluasi.
Solusi yang bisa diberikan software house:
➢ Menyelenggarakan pelatihan yang komprehensif agar karyawan bisa lebih cepat dan mudah beradaptasi dengan sistem baru.
➢ Melibatkan karyawan dalam proses perubahan sejak awal dan memberikan komunikasi yang jelas mengenai manfaat ERP bagi karyawan.
➢ Menyediakan dukungan teknis dan konsultasi selama masa transisi.
- Ketidakcocokan Antara Software dan Proses Bisnis
Tidak semua software ERP sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan. Jika software ERP dipaksakan untuk mengikuti proses bisnis yang unik tanpa adanya kustomisasi, maka bisa menyebabkan ketidakefisienan dan resistensi dari pengguna.
Perusahaan sebaiknya melakukan Analisa sebelum memilih atau mengembangkan software ERP.
Gunakan juga software ERP yang fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
Solusi yang bisa diberikan software house:
➢ Membuat API atau middleware untuk menjembatani sistem baru dan lama.
➢ Melakukan data migrasi secara bertahap dan terencana.
➢ Melakukan audit integrasi untuk memastikan data sinkron dan tidak rusak.
- Keamanan dan Kepatuhan Regulasi
Sistem ERP menyimpan data sensitif perusahaan, termasuk informasi finansial, data pelanggan dan informasi strategis lainnya. Oleh karena itu, aspek keamanan harus menjadi prioritas utama, terutama dalam menghadapi ancaman serangan cyber yang semakin kompleks.
Solusi yang bisa diberikan software house:
➢ Mengimplementasikan enkripsi, otentikasi berlapis, dan role-based access control (RBAC).
➢ Melakukan penetration testing dan audit keamanan secara berkala.
➢ Menyediakan backup & disaster recovery.
- Membutuhkan Waktu dan Implementasi yang Lama
Software ERP biasanya memerlukan waktu implementasi yang cukup panjang, sehingga dapat mengganggu operasi bisnis perusahaan. Proyek sistem ERP yang tidak direncanakan dengan baik bisa tertunda dalam jangka waktu yang lama sehingga beresiko menimbulkan tambahan biaya.
Solusi yang bisa diberikan software house:
➢ Membuat perencanaan implementasi yang realistis dan menyiapkan tim proyek khusus.
➢ Menggunakan metodologi Agile untuk memastikan implementasi berjalan lebih fleksibel dan adaptif.
Tahun 2025 diprediksi menjadi era baru bagi sistem ERP, dengan berbagai inovasi teknologi yang semakin canggih. Sistem ERP yang dulu identik dengan sistem berat dan kaku, sekarang telah mulai berubah ke arah yang lebih fleksibel, cerdas, dan terintegrasi dengan teknologi baru.
Perusahaan akan semakin mengandalkan Artificial Intelligence (AI), cloud computing, dan otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing mereka.
Apa saja tren utama yang akan mendominasi dunia ERP pada tahun 2025?

- Kecerdasan Buatan (AI) Machine Learning (ML)
Teknologi AI dan machine learning akan semakin terintegrasi dalam sistem ERP, software ERP akan semakin pintar, memungkinkan analisis data yang lebih canggih, otomatisasi proses bisnis, dan peningkatan akurasi dalam prediksi pasar. Dengan AI, sistem ERP dapat mengoptimalkan manajemen rantai pasokan, mendeteksi tren keuangan, dan meningkatkan efisiensi operasional, prediksi permintaan stok, analisis keuangan otomatis, Chatbot untuk layanan internal (HR, IT), AI juga bantu dalam decision support sistem, bikin laporan yang bukan cuma angka tapi juga insight.
- Cloud ERP menjadi Standar Utama
ERP berbasis cloud akan semakin popular karena menawarkan fleksibilitas, efisiensi biaya, dan skalabilitas tinggi. Perusahaan yang beralih ke cloud ERP dapat menikmati akses data real-time dari mana saja, memudahkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
- Akses Mobile dan UX yang Lebih Baik
ERP yang bisa diakses lewat mobile apps sudah menjadi keharusan.
Sistem ERP akan semakin fokus pada kemudahan penggunaan dengan antarmuka yang lebih intuitif, tampilan yang lebih user-friendly, serta aplikasi mobile yang memungkinkan akses lebih fleksibel bagi pengguna.
- Modular & Low-Code/No-Code Customization
Software ERP yang modular dan mudah dikustomisasi akan semakin diminati. Banyak vendor mulai support low-code/no-code tools guna kustomisasi tanpa coding yang berat.
Hal ini akan mempercepat deployment dan adaptasi sistem ERP ke proses bisnis yang berubah cepat.
- Sustainable dan ESG Tracking
Software ERP generasi baru mulai support pelacakan emisi karbon, konsumsi energi, dan inisiatif ESG (Environmental, Social, Governance). Perusahaan kini mulai menerapkan prinsip keberlanjutan dalam operasional mereka. Software ERP akan dilengkapi fitur pelacakan emisi karbon, pengelolaan limbah, dan transparansi rantai pasokan untuk membantu bisnis memenuhi standar standar Environmental, Social, and Governance (ESG).
- Fokus pada Keamanan dan Kepatuhan
Dengan semakin banyaknya data penting tersimpan dalam software ERP, maka isu keamanan menjadi prioritas, sehingga penting untuk menerapkan zero trust architecture, multi-factor authentication, dan regulasi compliance (misalnya GDPR atau PIPEDA).
Dalam era digital sekarang dan ke depan, software house Indonesia tidak hanya sekedar urusan coding, tapi bagaimana menjadi partner strategi bisnis yang baik. Menjadi partner inovasi digital untuk menemukan solusi teknologi terbaru, mengembangkan produk digital inovatif, serta mendorong transformasi digital perusahaan klien.
Software house Indonesia juga sebaiknya bersifat enabler ekosistem digital.
Bisnis tidak bisa dijalankan sendirian, melainkan butuh koneksi ke banyak platform dan layanan. Software house harus membangun sistem terbuka dan scalable. Integrasi API ke berbagai layanan eksternal, dan menyediakan interoperabilitas antar sistem.
Keputusan strategis dalam software development harus disesuaikan dengan tujuan bisnis, anggaran, dan kebutuhan teknologi. Dengan strategi yang tepat, software development dapat berjalan lebih efisien, aman, dan scalable. Serangkaian pilihan yang terkait dengan seluruh proses software development harus selaras dengan strategi bisnis perusahaan.
Kabar baiknya adalah dimulai dari perencanaan hingga pengerjaan seluruh proyek dan mencakup setiap langkah proses inisiatif software development Anda, kami BTS.id dapat membantu Anda melalui inisiatif pengembangan perangkat lunak bisnis Anda.
BTS.id merupakan salah satu software house di bandung, dan terbaik di Indonesia yang telah banyak dipilih oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia untuk membuat dan mengembangkan custom software sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini menjadikan software developer BTS.id sebagai Technology Partner terbaik untuk membantu Anda menemukan solusi bisnis yang tepat untuk perusahaan Anda.
INSIGHT
BRIDGE TECHNOLOGY SERVICES
Give us your interesting feedback here
CLUTCH
GOODFIRM
REVIEW US
BRIDGE TECHNOLOGY SERVICES
We work with best-in-class brands to manage your apps so they are reliable.
OFFICIAL
BRIDGE TECHNOLOGY SERVICES
LET’S HARMONIZE, FEEL THE DIFFERENCE
Explore how we can help you plan, build, and strengthen your digital transformation. Not only does it uplift your business value in general but also strengthen your day-to-day operations and increase efficiency
Grow Your Business Right Now
Contact UsCONTACT
BRIDGE TECHNOLOGY SERVICES